Ada yang salah dengan judul di atas?
Tidak ada. Sahabatku, seringkali kegagalan adalah guru terbaik, dan kesuksesan masa lalu adalah guru yang kurang baik.
Pernahkah Anda merasa pernah sukses di sebuah episode hidup namun tidak terjadi episode selanjutnya?
Seorang anak yang tidak pernah gagal, cenderung rentan stres saat sekali mengalami kegagalan.
Seorang anak yang dibesarkan dengan keprihatinan, cenderung menghargai orang lemah saat besar dan berkuasa.
Saat kita menyandarkan sukses sebatas gelar yang disandang, prestasi
yang diraih atau nilai yang sempurna. Banyak yang akhirnya berpuas diri,
berhenti belajar dan merasa sudah sukses.
Padahal sukses
sejatinya adalah proses panjang yang penuh perjuangan. Dan hakikatnya,
perubahan dalam hidup adalah sebuah kepastian.
Manusia yang ingin
tetap sukses di masa kini dan masa mendatang mesti mengembangkan sikap
pembelajar sejati, terbuka pada perubahan dan memperbaharui caranya yang
sudah tidak produktif.
Pemuda yang berhenti belajar, tua sebelum waktunya.
Pengusaha yang berhenti berinovasi, layu sebelum berkembang.
Pekimpin yang tidak mau berubah, tak mampu memberikan perubahan.
Sahabatku, mari ubah persepsi kita tentang makna kesuksesan.
Agar sukses tak terbatasi momentum, tak digerogoti kesombongan, dan tak dihinakan dengan sikap tak mau belajar.
Belajar sebab keharusan, berubah sebuah keniscayaan.
Dan melakukannya sekarang juga, kunci dari semua pertumbuhan.
Yang bisa kita lakukan untuk jadi pembelajar sejati:
#Selalu mengevaluasi diri
#Melakukan sebuah tantangan
#Mempertajam ilmu dan kemampuan inti
Semoga kita menjadi pribadi SUKSES SEJATI, kemarin, sekarang dan nanti. Aamiin.
Setia Furqon Kholid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar